Senin, 29 Desember 2014

CERITA TENTANG KEPEMIMPINAN

MEMIMPIN TUGAS KELOMPOK

            Pertama kali saya memimpin sebuah tugas kelompok pada waktu SMP kelas 1 dan pada saat itu tugas pendidikan kewarganegaraan, guru memberikan kepada kami untuk memilih teman sekelompoknya dengan sendirinya tidak tergantung guru ataupun sesuai no urut absen kelas, mendengarnya saya sangat senang lalu saya mengajak teman-teman terdekat saya untuk bergabung dengan kelompok.
            Setelah mendapatkan semua teman saya dan sudah menjadi satu kelompok lalu guru saya meminta untuk tiap kelompok ada ketuanya pada diskusi yang akan di lakukan minggu depan lalu teman saya dan saya menunduk takut menjadi ketua, ternyata guru memberikan kesepakatan tiap kelompok untuk memlih atau menunjuk satu orang untuk menjadi kelompok, tak disangka teman-teman saya menunjuk saya menjadi ketua dan tidak satu teman saya tetapi seluruh teman kelompok di situ saya di tunjuk menjadi ketua, lalu saya menolak untuk menjadi ketua karena takut dan belum pernah menjadi ketua kelompok tiba-tiba guru saya bertanya kepada kelompok saya siapa ketuanya dan serentak teman saya menunjuk saya menjadi ketua, pasrahlah saya di depan guru dan akhirnya menjadi ketua kelompok.
            Seminggu telah berlalu dan saatnya mulailah diskusi tiap kelompok, pada saat kelompok saya mendapat giliran untuk memberikan materi di depan lalu mendiskusikan kepada teman kelas lalu teman kelas saya bertanya tentang isi dan tujuan materi kami, tidak satupun yang menjawab kami berdiam diri di depan tiba-tiba guru menunjuk saya untuk menjawab pertanyaan tersebut karena ketua kelompok dan saya pun menjawab sesuai dengan apa yang saya baca di materi kelompok saya, saya  menjawab pertanyaan tersebut dengan sedikit takut salah dan gugup akhirnya bisa terjawab pertanyaannya dan  kami mendiskusikannya terus hingga selesai waktu diskusi kami di depan.

Itulah pengalaman pertama kali memimpin sebuah kelompok walaupun takut, gugup, tetapi percayalah pada diri sendiri dalam menjawab benar ataupun salah tidak masalah Karena kita di sini sama-sama belajar.

KEPEMIMPINAN

Pengertian Kepemimpinan
proses memengaruhi atau memberi contoh oleh pemimpin kepada pengikutnya dalam upaya mencapai tujuan organisasi. Cara alamiah mempelajari kepemimpinan adalah "melakukannya dalam kerja" dengan praktik seperti pemagangan pada seorang seniman ahli, pengrajin, atau praktisi. Dalam hubungan ini sang ahli diharapkan sebagai bagian dari peranya memberikan pengajaran/instruksi.
Kebanyakan orang masih cenderung mengatakan bahwa pemimipin yang efektif mempunyai sifat atau ciri-ciri tertentu yang sangat penting misalnya, kharisma, pandangan ke depan, daya persuasi, dan intensitas. Dan memang, apabila kita berpikir tentang pemimpin yang heroik seperti Napoleon, Washington, Lincoln, Churcill, Sukarno, Jenderal Sudirman, dan sebagainya kita harus mengakui bahwa sifat-sifat seperti itu melekat pada diri mereka dan telah mereka manfaatkan untuk mencapai tujuan yang mereka inginkan.


Pengalaman Pribadi :

Kepemimpinan yang pernah di alami saya adalah memimpin tugas kelompok dalam presentasi dan berdiskusi, memimpin disiplin pada diri sendiri untuk bisa mengerjakan tugas pada waktunya, memimpin dalam mengatur kelompok untuk mencapai tujuan dan membantu mengajarkan teman untuk bisa memahami dan mengerti pelajaran.




Sumber Pengertian Kepemimpinan : Wikipedia

Minggu, 09 November 2014

Ringkasan Artikel Jurnal Organisasi Umum


RINGKASAN
PENGARUH KOMPENSASI DAN IKLIM ORGANISASI TERHADAP KEPUASAN KERJA

ELVIERA SARI1*
1British International School

PENDAHULUAN

Suatu organisasi seyogyanya memberikan kompensasi melalui sistem balas jasa yang sesuai dan berkewajiban menciptakan suatu iklim di dalam organisasi yang mampu memberikan kepuasan kerja sehingga karyawan dapat termotivasi untuk meningkatkan prestasi kerja masing-masing. Untuk itu perlu diketahui faktor apa saja yang menjadi faktor penentu kepuasan kerja karyawan dan pengaruh kompensasi dan iklim organisasi terhadap kepuasan kerja karyawan.
James and Jones menyatakan bahwa iklim organisasi tertuju pada atribut yang meliputi deskripsi organisasi, dan diukur berdasarkan persepsi (Muchinsky, 1977). George H. Litwin dan Robert A. Stringer, Jr. (1976) menyatakan bahwa iklim organisasi dapat dilihat dari beberapa dimensi. Pertama, dimensi struktur yang menjelaskan langkah dan tindakan dari pihak manajemen, berhubungan dengan peraturan yang ditetapkan, hirarki dalam organisasi dan birokrasi, kejelasan uraian tugas yang diberikan, proses pengambilan keputusan serta kontrol yang diberlakukan di organisasi. Kedua, dimensi interaksi yang  menggambarkan suasana interaksi antar karyawan suatu organisasi, seyogyanya dalam suatu organisasi harus tercipta interaksi yang baik dan harmonis antar karyawan suatu organisasi. Ketiga, dimensi imbalan yang memiliki pengaruh yang besar dalam terciptanya iklim organisasi yang baik, dimensi ini menggambarkan sistem imbalan yang ada. Keempat, dimensi resiko yang menjelakan bahwa setiap aktivitas organisasi memiliki risiko dan menjadi kewajiban organisasi untuk meminimalkan risiko dan memiliki action plan apabila terjadi hal-hal yang tidak diinginkan. Kelima, dimensi tanggung jawab yang menjelaskan rasa tanggung jawab yang ada di dalam organisasi, setiap karyawan diharapkan memiliki tanggung jawab yang tinggi atas pekerjaannya.
Suatu organisasi harus dapat menciptakan dimensi yang dijabarkan di atas. Selain itu pengetahuan mengenai motivasi setiap karyawan di suatu organisasi merupakan hal mutlak yang harus dimiliki oleh para pelaku organisasi. Dengan demikian, mereka akan lebih dapat memahami bagaimana menciptakan iklim organisasi yang kondusif.

 

METODE PENELITIAN

Penelitian ini merupakan penelitian kuatitatif yang dikelompokkan ke dalam studi deskriptif yaitu untuk memberikan gambaran dan penjelasan secara akurat mengenai pengaruh variabel kompensasi dan variabel iklim organisasi terhadap variabel kepuasan kerja. Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data primer yaitu data yang didapatkan melalui penyebaran kuesioner kepada responden.
Teknik penarikan sampel yang digunakan adalah probability sampling (simple random sampling), yaitu cara pemilihan sampel di mana anggota dari populasi dipilih satu persatu secara random atau acak.
Total responden yang dipilih adalah 60 orang, dalam hal ini responden yang sudah terpilih tidak dapat dipilih lagi. Penelitian ini dilakukan pada bulan Desember 2006 dengan didahului studi literatur, dan dilanjutkan dengan pengumpulan data lapangan pada bulan Pebruari 2007. Pengolahan data dilakukan dengan menggunakan alat bantu perhitungan statistik yaitu Statistical Package for Social Science (SPSS) versi 13.0 .

 

HASIL DAN PEMBAHASAN

A.     Kompensasi

Hasil penentuan urutan faktor dari variabel kompensasi yang paling mempengaruhi kepuasan kerja adalah komponen tunjangan yang berbeda dari gaji bulanan. Kompensasi memiliki dampak signifikan bagi suatu organisasi untuk menarik dan mempertahankan karyawannya.

Lockyer (1992) menjelaskan bahwa sistem kompensasi adalah timbal balik atas tugas yang dibebankan kepada karyawan berbentuk uang, perlindungan, bantuan dalam bentuk nyata dan tunjangan yang diterima merupakan bagian internal dalam hubungan industrial dan mempengaruhi efektivitas hubungan kerja.
Hal ini membuktikan bahwa kepuasan kerja karyawan British International School didapat melalui komponen kompensasi yang berbentuk tunjangan-tunjangan.

B.     Iklim Organisasi

Berdasarkan analisis data penelitian dapat ditentukan faktor penentu variabel iklim organisasi berdasarkan nilai persentase dari frequency atau hasil setiap jawaban responden yang nilainya melebihi 50%.
Hasil penentuan urutan faktor dari variabel iklim organisasi yang paling mempengaruhi kepuasan kerja membuktikan bahwa kepuasan kerja diperoleh dari sistem sosial yang dipengaruhi lingkungan internal dan eksternal dengan bervariasinya iklim organisasi yang diciptakan British International School. Iklim organisasi yang diciptakan, antara lain dengan menerapkan hari kerja dan jam kerja yang lebih rendah dari organisasi lain sehingga iklim kerja yang lebih rileks dapat dinikmati oleh karyawan yang akhirnya menciptakan situasi kerja yang kondusif.

C.      Kepuasan Kerja

Faktor penentu variabel kepuasan kerja ditentukan berdasarkan nilai persentase dari frequency atauhasil setiap jawaban responden yang nilainya melebihi 50%.

Hasil penentuan urutan faktor dari variabel kepuasan kerja di atas membuktikan bahwa kebebasan karyawan untuk mengembangkan keterampilan dengan kesempatan yang diberikan untuk mengambil keputusan sendiri dalam pekerjaan memberikan kepuasan kerja, bagi karyawan terbaru.
Selain analisis tersebut juga dapat dikatakan bahwa kepuasan kerja karyawan British International School didapat dengan lingkungan kerja yang mendukung karyawan untuk dapat meningkatkan ketrampilan dan pengetahuan melalui pekerjaannya, kondisi kerja dan tunjangan yang diterima.

D.     Korelasi

Koefisien korelasi dapat digunakan untuk mengukur asosiasi atau hubungan antar variabel. Koefisien korelasi digunakan untuk menganalisis seberapa besar hubungan antar variabel. Koefisien determinasi digunakan untuk melihat besarnya persentase variabel bebas terhadap variabel tidak bebas.
Variabel kompensasi (X1) terhadap variabel kepuasan kerja (Y) mempunyai koefisien korelasi sebesar 0,852. Koefisien korelasi  menunjukkan tingkat hubungan antara kompensasi dan kepuasan kerja sangat kuat dan positif, berarti semakin meningkat sarana kompensasi akan meningkatkan kepuasan kerja karyawan. Hal tersebut sejalan dengan beberapa teori kebutuhan Herzberg dan Maslow yaitu Hygiene factors atau disatisfier dan physiological needs yang membahas tentang pemenuhan kebutuhan dasar seseorang, kebutuhan psikologis yang dapat dipenuhi dengan uang guna memenuhi kebutuhan hidupnya yaitu untuk membeli makanan dan tempat tinggal.  Penelitian ini menunjukkan bahwa kompensasi merupakan faktor utama dari kepuasan kerja. Dengan demikian, komponen kompensasi yang diberikan sebaiknya disesuaikan dengan kebutuhan karyawan.

 

KESIMPULAN

Hasil penentuan urutan faktor dari variabel kompensasi yang paling mempengaruhi kepuasan kerja adalah komponen tunjangan yang berbeda dari gaji bulanan, sedangkan hasil penentuan urutan faktor dari variabel iklim organisasi yang paling mempengaruhi kepuasan kerja diperoleh dari sistem sosial yang dipengaruhi lingkungan internal dan eksternal dengan bervariasinya iklim organisasi yang diciptakan British International School. Penetapan hari kerja sampai pujian dan penghargaan dari rekan kerja adalah respon yang paling disikapi secara positif.

Hubungan kompensasi yang diterima karyawan dan iklim organisasi secara bersama-sama menunjukkan hubungan yang sangat kuat dan positif terhadap kepuasan kerja. Namun hubungan kompensasi terhadap kepuasan kerja lebih besar dibandingkan hubungan iklim organisasi terhadap kepuasan kerja. Hal ini menunjukkan bahwa menciptakan kompensasi terhadap karyawan akan lebih mendorong kepuasan kerja dibandingkan dengan menciptakan iklim organisasi yang baik.

Jumat, 31 Oktober 2014

Pengalaman di Anime Fest JCC

Di sini saya akan menceritakan tentang pengalaman saya di AFA (Anime Festival Asia)..
Saya berangkat jam 5:30 dari rumah menuju tujuan yaitu JCC (Jakarta Convention Center)..

Sesampainya saya langsung mengantri panjang padahal baru jam 7:45 dan saya baru bisa masuk jam 10:30 ,bayangkan anda berdiri di terik matahari selama 2 jam lebih 15 menit (kurang lebih) .haha

setelah saya masuk beginilah keadaan sekitar..


Wow.. lautan manusia .haha
di sini saya juga foto beberapa action figure ,ini dia..







inilah gundam style .haha
terlalu banyak action figure gundam jadi saya tidak memfotonya semua ,disana juga jual action figure gundam tapi harganya wow.. -__-"

selanjutnya adalah action figure yang kawaiii (lucu) >o<










Ada juga yang ramean ,nih liat..









Kawaiii kan >.<
sayangnya hanya bisa di foto tidak bisa dibeli ato di bawa pulang <~ maunya .hhehehe

setelah puas foto sebanyak mungkin action figure ,saya memfoto cosplay-cosplay yang sedang di foto orang juga jadi ikutan .hahahaha









Keren dan cantik-cantik kan para cosplaynya .hahaha
mereka begitu niat dan antusias dalam acara AFA ini ,mereka ingin masuk dalam kontes cosplay yang akan diadakan di AFA..
sudah capek-capek berkostum seperti itu tidak di sangka ternyata hadiah yang di tawarkan untuk "pemenang" cosplay akan dibawa ke singapura hari minggu kemarin .wow Amazing .hahaha

saya juga datang ke sini bukan hanya memfoto tapi juga membeli beberapa barang yang saya idolakan .hahaha
harganya seperti ini ,kadang gak rasional tapi memang barang ori mau di apain lagi .huhuhu





setelah saya membeli barang-barang ,saya langsung pergi ke stage tapi saya tidak bisa memfoto karena kamera saya tidak bagus dan kurang cahaya .hiksu hiksu

itulah pengalaman panjang tapi di ulas disini singkat karena kurangnya foto .huehue

Kamis, 16 Oktober 2014

Tugas SoftSkill

Artikel Organisasi

Pengertian, Tujuan, Dan Manfaat Organisasi 
Dalam kehidupan sehari-hari, kita tidak mungkin bisa lepas yang namanya organisasi. karena memang kehidupan itu adalah wujud nyata dari segala jenis organisasi bentukan Tuhan, yang melibatkan setiap makhluk hidup didalamnya. Namun kali ini saya mencoba menghadirkan dalam perspektif manusia, karena manusia yang cenderung melakukan dan menjadikan ini sebagai wadah interaksi sosial dan atau untuk mencapai tujuan yang sama.

Pengertian Organisasi

Organisasi pada dasarnya merupakan tempat atau wadah dimana orang-orang berkumpul, bekerjasama secara rasional dan sistematis, terkendali, dengan memanfaatkan sumber daya (dana, material, lingkungan, metode, sarana, prasarana, data) dan lain sebagainya yang digunakan secara efisien dan efektif untuk mencapai tujuan bersama. diambil dari wikipedia.

Selain artian diatas, masih banyak pengertian organisasi yang disampaikan beberapa pakar, antara lain :
1. Drs. H Malayu S.P. Hasibuan mengartikan organisasi sebagai proses penentuan, pengelompokan, dan pengaturan bermacam-macam aktivitas yang diperlukan untuk mencapai tujuan bersama.
2. Stoner mengartikan suatu pola hubungan-hubungan yang melalui mana orang-orang dibawah pengarahan atasan mengejar tujuan bersama.

Tujuan dari sebuah organisasi sangat mempengaruhi kinerja dari organisasi itu sendiri maupun untuk mencari massa atau anggota baru dalam pengembangan sebuah organisasi dan untuk menjaga kaderisasi anggota. Kaderisasi bertujuan untuk menjaga sebuah organisasi tetap bisa bertahan dan eksis dalam jangka waktu yang panjang.

Ada beberapa tingkatan pengelompokan yang mendefinisikan prioritas sebuah tujuan organisasi

1. Tujuan atau Misi umum : Pernyataan luas, atau tujuan dalam skala umum yang mendefinisikan bagaimana tercipta sebuah organisasi tersebut, biasanya tidak berubah dari tahun ke tahun dan sering menjadi pernyataan pertama dalam konstitusi sebuah organisasi.
2. Tujuan adalah pernyataan yang menjelaskan apa yang sebuah organisasi itu ingin di capai. Merupakan bagian dari tujuan dan misi dari sebuah organisasi, tujuan seperti ini bisa seperti ini bisa berubah dari tahun ke tahun tergantung pada kesepakatan dari kelompok tersebut.
3. Tujuan merupakan deskripsi dari apa yang harus dilakukan berasal dari tujuan, spesifik yang jelas. laporan tugas terukur untuk mencapai tujuan yang diharapkan dari sebuah kelompok, biasanya memiliki jangka pendek dan batas waktu tertentu.

Manfaat Organisasi 
Selain itu beberapa manfaat lain yang bisa diperoleh dalam sebuah organisasi antara lain :
1. Tercapainya sebuah tujuan : Organisasi dibentuk dari tujuan-tujuan bersama yang berkaitan, maka pencapaian tujuan yang dilakukan oleh orang banyak atau dalam artian anggota sebuah kelompok lebih berpeluang untuk mencapai tujuan yang lebih maksimal dan efektif.
2. Melatih mental bicara di publik : mental berbicara didepan umum tidak setiap orang bisa peroleh dengan mudah, harus dengan pelatihan lama dan berkala. Sebuah organisasi, kelompok belajar, atau kelompok studi ilmiah bagi para mahasiswa adalah sebuah wadah yang tepat untuk pengembangan public speaking.
3. Mudah memecahkan masalah : karena dalam sebuah organisasi permasalahan adalah hal yang sangat sering terjadi, entah karena perbedaan pendapat atau permasalahan dalam segi fiskal sebuah kelompok. Pemecahan dari setiap permasalahan yang ada mengajarkan bagaimana harus bersikap dan menyikapi permasalahan yang ada dalam kehidupan masyarakat yang lebih kompleks dan majemuk.

Sumber :
http://id.wikipedia.org
http://asa-2009.blogspot.com