Banjir
di Jakarta sudah ada dari dulu sejak 1932. Karena banyak warga membuang hajat dan sampah sembarangan di parit atau got. Dalam musim hujan banyak kampong kebanjiran,
meskipun air banjir itu tidak dalam dan kotor. Baru kemudian ketika jumlah penduduk
semakin meningkat, air kali sekaligus air banjir menjadi sangat kotor. Banjir besar
terjadi pada tanggal 9 januari penyebabnya waktu itu adalah turun hujan sepanjang
malam. Hampir seluruh kota tergenang. Di Jalan Sabang, sebagai daerah yang
nomor satu paling parah, ketinggian air mencapai lutut orang dewasa.
Banjir sekarang semakin parah karena daratan
Jakarta berada lebih rendah dari Bogor sehingga menerima limpahan air. Sekarang
hujan di bogor satu jam katulampa sudah siaga satu. Tetapi Ahok menjelaskan salah satu cara menanggulangi banjir di Jakarta
adalah dengan membangun sheet pile di sepanjang sungai di DKI. Memang, kota-kota di Negara maju saja sering
kali tidak berdaya menghadapi bencana alam. Mudah-mudahan kita mengambil hikmahnya
bahwa semakin tertutupnya daerah resapan air, maka banjir semakin besar.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar